Selasa, 19 November 2013

SUICIDE SILENCE


Suicide Silence adalah band Amerika Serikat bergenre Extreme Metal/Deathcore berasal dari kota Riverside, California. Band ini terdiri dari Mitch Lucker »» Vokalis, yang meninggal pada tanggal 01 November 2012 dalam sebuah kecelakaan sepeda motor pada usia 28 tahun, Chris Garza dan  Mark Heylmun »» Gitaris, Alex Lopez »» Drumer, dan Daniel Kenny »» Bassist. Di bentuk pada tahun 2002, mereka telah merilis tiga album studio, satu EP dan tujuh musik video. Mereka telah mendulang banyak pujian dan review yang menguntungkan karir mereka, bahkan selama tahun 2009 mereka di anugrahi Golden God Award dari majalah Revolver untuk “Best New Talent”
Pada saat di bentuk tahun 2002, Suicide Silence hanyalah proyek sampingan bagi sebagian besar anggotanya waktu itu. Band ini tampil di show lokal dengan formasi waktu itu adalah Chris Garza dan Rick Ash sebagai gitaris, Mike Bodkins sebagai pembetot Bass, Josh Goddard sebagai penggebuk drum serta dua vokalis Mitch Lucker dan Tanner Womack. Tidak begitu lama setelah penampilan pertama mereka, Womack di pecat dari band dan mereka merilis demo pertama mereka tahun berikutnya. Mereka merilis demo kedua pada tahun 2004. Seiring berjalannya waktu, para anggota band ini mulai serius dengan band mereka dan tidak menganggap sebagai proyek sampingan lagi. Bahkan mereka berniat merilis demo ketiga dan terakhir pada tahun 2006 yang setelah itu merilis sebuah EP yang berjudul Suicide Silence EP yang di rilis melalui perusahaan rekaman Third Degree Records dan kemudian di rilis ulang di Inggris melalui label Inggris Deep End Records. Drumer Josh Goddard hengkang dari band dan di gantikan posisi nya oleh  Alex Lopez yang merupakan mantan gitaris dari band Blacheart Eulogy dan The Funeral Pyre sebelum dia bergabung dengan band ini.
Dua tahun kemudian mereka teken kontrak dengan Century Media dan merilis debut full length album pertama mereka The Cleansing. Album ini di Mix oleh Tue Madsen, di produseri oleh John Travis dan artwork nya oleh Dave McKean. Album ini menembus posisi nomor 94 di Billborad 200, terjual 7250 kopi pada minggu pertama rilisnya. Penjualan pada minggu itu di gabung kan dengan penjualan lain menjadikan The Cleansing album debut yang terjual paling banyak sepanjang sejarah Century Media. Dengan kesuksesan debut album mereka ini, Suicide Silence mendapat bagian untuk tampil di Mayhem Festival yang di langsungkan pada musim panas 2008. Kemudian, mereka melakukan tur bersama Parkway Drive dan Bury Your Dead setelah mengalami tur yang sukses sepanjang Amerika dengan band yang sama. Suicide Silence ikut tur ke Australia bersama Parkway Drive, A Day To Remember, dan The Acacia Strain pada pertengahan tahun 2008 dan selama masa itu mereka juga ikut tampil di Sweat Fest. Pada titik ini mereka telah merengkuh para fans di seluruh dunia. Dan ketika pulang kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan tur yang melelahkan, mereka merilis single cover yang berjudul Green Monster.
Segera setelah tampil di Mayhem Festival  pada pertengahan musim panas 2008, di profil mySpace mereka di tulis bahwa mereka akan menulis album baru. Yang sekaligus manjadi hal yang di pastikan untuk muncul nya album full mereka yang kedua. Pada tanggal 26 Juni 2008, Mitch Lucker muncul di Headbangers Ball blog podcast. Dalam wawancaranya, dia mengatakan bahwa album ini akan di rekam melalui trek, sebagai kebalikan dari rekaman Live, seperti The Cleansing. Dia juga mengatakan “Album ini akan menyingkirkan The Cleansing“. Seorang produser bernama Machine di pilih band ini untuk menjadi produser album ini. Judul album ini di ungkapkan adalah No Time To Bleed.
Suicide Silence mulai merekam No Time To Bleed pada bulan Februari dengan di produseri oleh Machinei dan engineering oleh Will Putney. Selama tur Music As A Weapon dan Cleansing The Nation mereka mulai menampilkan lagu-lagu dari album No Time To Bleed, Your Creations, Lifted dan Wake Up. Berbulan- bulan sebelum di rilis nya album ini. Pada bulan April mereka menerima Golden God Award dari Revolver untuk “MOst Innovative Band” dan tampil di show award tersebut. Suicide Silence termasuk band yang tampil di tur Pedal To The MEtal pada tahun 2009, bersama band-band lain seperti Mudvayne, Statid-X, Bury Your Dead, Dope dan Black Label Society. Pada tahun yang sama mereka menerima Golden God Award mereka yang kedua.
Suicide Silence merilis No Time To Bleed pada tanggal 30 Juni 2009, melalui Century Media. Album ini mencapai puncak pada urutan ke 32 di Billboard 200, terjual 14 ribu kopi pada minggu pertama di Amerika serikat saja. Trek pembuka dari album ini Wake Up di rilis sebagai download digital, hanya EP termasuk lagu asli, penampilan Live lagu ini dan sebuah Remix yang di tangani oleh Shawn Crahan dari band Slipknot. Sebuah video musik juga di bikin untuk lagu ini dan tampil perdana di Fearnet.
Pada tahun 2011 Suicide Silence mulai melakukan persiapan untuk album ketiga mereka di Big Bear, California dengan seorang produser yang di pilih oleh band ini Steve Evetts. Selama bulan Maret, mereka tampil di dua festival, California’s Metal Fest dan seminggu kemudian di Nevada’s Extreme Thing, dan pada penampilan di dua festival ini mereka memberikan onfirmasi bahwa album ketiga ini akan di beri judul The Black Crown. Ketika di tanya oleh Kerrang! Lucker mengungkapkan bahwa tema lirik di album ini lebih kearah pengalaman pribadi seperti yang di album No Time To Bleed dari pada tema anti agama yang di angkat di album The Cleansing. Lucker menerangkan “Saya masih memiliki kepercayaan dan pandangan yang sama, namun saya lebih terbuka untuk hal lain. Pada titik ini di kehidupan saya, Saya tidak melihat kebaikan dari membuat orang membenci Anda atas apa yang Anda ucapkan, Album ini untuk semua orang.
Even lain di harapkan pada musim panas, mereka termasuk formasi dari band-band yang akan tampil di acara ulang tahun ke empat Mayhem Festival lagi-lagi tampil di panggung extreme bersama grup metal lain seperti Machine Head, Trivium, dan All Shall Perish. Selama bulan Juli dan Agustus 2011. The Black Crown terjual 14.400 Keping pada minggu awal rilisnya di Amerika saja dan tembus di nomor 28 chart Billboard 200.
Suicide Silence mengusung aliran extreme Metal yang lebih di kenal dengan Deathcore, merupakan fusion dari Death Metal dan Metalcore. Mereka membawakan style ini karena dasar dari genre extreme metal lainnya seperti Black Metal, Grindcore dan Mathcore. Unsur Mathcore ini bisa di lihat dari perubahan kecepatan yang sering dan pewaktuan yang kompleks. Vokal nya Mitch Lucker pun berubah-ubah dari Death Growl dan High-Pitched Screamed Vocals yang di pakai di Black Metal. Drum nya pun sangat cepat, yang jelas terpengaruh dari Grindcore. Anggota band ini mengakui bahwa pengaruh musik mereka datang dari band-band seperti Meshuggah, Sepultura, Cannibal Corpse, Suffocation, Necrophagist, Nile, Slipknot, Deftones dan Korn.

TWENTY ONE PILOTS


Band Info

The duo that is twenty one pilots - Tyler Joseph and Josh Dun - has earned widespread applause for their energetic live sets and distinctive fusion of piano-driven schizoid pop and lyrical uplift. No strangers to the road, Twenty One Pilots has built a fervent national following via their electrifying live performances at innumerable headline shows and tours. The band made its Fueled By Ramen debut with a new EP titled Three Songs released Summer 2012 and was followed by a full-length album titled Vessel available now.

Biography

Basically, we are all responsible for the preservation of our personal joy; but happiness is different. Joy is not circumstantial, happiness is. You can be depressed and still have joy. You can be suicidal and still have joy. We all stop thinking and we all stop talking and we all stop sharing and we all stop creating, because by doing any ofthese things we quickly find out just how unhappy we are. But that’s okay. That’s normal. Don’t let the fear of unhappiness cripple your pursuit of finding what it is you believe. Since joy is found in belief, we all have to push through unhappiness to find joy.
Ok so, I (Tyler) was in theatre class and we were studying a play called "All My Sons" written by Arthur Miller in the 40's. It was about a father who ran a company that provided parts for airplanes used in WWII. He then found out that his parts were faulty, so he comes to a moral crossroads:1. He can take the parts back and not send them out, but he will lose a lot of money in a financially tough situation. He would also taint his business and his name and be known as 'unreliable' in his trade. But this would ultimately be the 'right' thing to do. or,2. send the parts out, make the necessary money to provide for his family, not taint his name, etc. He ends up sending the parts out and twenty one pilots died because of it. His son was a pilot in the war who had lost his life. There was no evidence to prove that it was directly related but his daughter blamed her father for her brothers death. He ended up committing suicide at the end of the play. Here's how we make it relevant: I feel like we are all constantly encountering moral crossroads where the decisions that benefit the "now" will have consequences down the road; but the decision that might seem tough and tolling right away will ultimately be more rewarding. What is our purpose for playing music? We are constantly asking ourselves that question. The answer can change all the time, but for right now we are just going to stick with something as simple as "we want to make people think."

BURGERKILL


Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.


Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

BRING ME THE HORIZON

Bring Me the Horizon adalah band Inggris bergenre Metalcore dari kota Sheffield, Yorkshire. Di bentuk pada tahun 2004, band ini beranggotakan: Oliver Sykes pada lead vocal, Lee Malia pada lead gitar, Matt Kean pada bass, Matt Nicholls pada drum Jordan Fish pada Keyboard. Saat ini mereka sedang terikat kontrak dengan RCA Records secara global dan Epitaph Records secara ekslusif di Amerika. Sementara karya-karya awal mereka tercatat sebagai pembawa pengaruh yang kuat terhadap band-band Metalcore Amerika, mereka mengadopsi style eclectic Metalcore pada rilis karya-karya mereka kedepan. Mereka telah merilis tiga album studio dan dua EP. Nama band ini di ambil dari film Pirates of Caribbean: The Curse of the Black Pearl, dimana waktu itu kapten Jack Sparrow berkata “Now, bring me that horizon”.
Debut album band ini dirilis pada tanggal 30 Oktober 2006 di Inggris dengan judul Count Your Blessing. Album kedua di rilis pada tanggal 29 September 2008, kemudian album remix berjudul Suicide Season: Cut Up! Dirilis setahun kemudian pada bulan November. Di awal rilis edisi special Suicide Season: Cut Up!, salah seorang anggota pendiri band ini yaitu pemain rhythm Curtis Ward keluar dari band untuk mengejar karir di bidang yang berbeda. Dia kemudian di gantikan oleh Jona Weinhofen. Album studio ketiga mereka adalah There Is A Hell, Believe Me I’ve Seen It. There Is A Heaven, Let’s Keep It a Secret. Di rilis pada tanggal 04 Oktober 2010. Band ini juga memenangkan video award dari majalah Kerrang! Pada tahun 2012 untuk lagu mereka yang berjudul Alligator Blood. Band ini akan merilis album keempat mereka yang berjudul Sempiternal pada tanggal 01 April 2013, yang menjadi album pertama mereka dengan label rekaman yang baru RCA Records.
Bring Me The Horizon di bentuk pada tahun 2004 setelah semua anggota pendiri band ini yang berasal dari kota dan band-band yang berbeda di panggil oleh  Thirty Days of Night Records untuk membentuk sebuah band baru sekaligus tanda tangan kontrak dengan label tersebut, juga menjadi band pertama yang teken kontrak dengan label tersebut. Sebulan setelah pembentukan Bring Me The Horizon, mereka menelurkan sebuah album demo, berjudul Bedroom Sessions, menampilkan dua lagu yang nantinya akan di rilis ulang di album debut mereka. Demo itu berisi tiga track lagu: Shed Light / Metal Song, Who Wants Flowers When You’re Dead? Nobody. Dan versi instrumental dari lagu berjudul Rawwwrr!.
Band ini merilis EP pertama mereka berjudul  This Is What the Edge of Your Seat Was Made For pada tanggal 2 Oktober 2004. Album EP ini di rekam di Nottingham selama dua minggu, minggu pertama mereka merekam sound drum dan bass, kemudian di minggu kedua mereka merekam sound gitar dan vocal. Album ini di rilis ulang pada tanggal 20 Januari 2005 melalui Visible Noise. Dengan di rilis ulang nya album EP ini mereka mendapat perhatian ekstra dari penikmat music, terbukti dengan masuk nya mereka ke UK album Charts pada posisi nomor 41. Pada taun 2006 mereka mendapat award sebagai Best British Newcomer di acara 2006 Kerrang! Awards. Mereka merilis debut album full length berjudul Count Your Blessing pada bulan Oktober 2006 dan pada bulan Agustus 2007 di Amerika.
Bring Me The Horizon merilis album kedua mereka Suicide Season di Swedia bersama Fredrik Nordström. Di promosikan dari mulut ke mulut tentang rilis ini bahwa akan berjudul September is Suicide Season. Dalam rangka promosi untuk materi baru dari Suicide Season, mereka main untuk pertama kalinya di Amerika dalam rangka tur, dan tampil juga di Warped Tour 2008. Pada bulan Mei 2008 Bring Me The Horizon menjadi band pendukung utama untuk tur penyambutan band I Killed the Prom Queen di Australia bersama The Ghost Inside dan  The Red Shore. Walaupun tur itu merupakan tur yang pendek (hanya selama Sembilan hari), tiketnya terjual habis secara cepat. Pada tanggal 18 September 2008 Suicide Season di rilis di Amerika serikat melalui label Epitaph dan tanggal 29 September untuk Eropa melalui Visible Noise. Pada tahun 2009 Bring Me The Horizon hadir di acara 2009 Kerrang! Tour bersama Black Tide, Dir En Grey, In Case of Fire dan Mindless Self Indulgence. Mereka juga bergabung dengan band Thursday, Cancer Bats, Four Year Strong dan Pierce of Veil di acara Taste of Chaos 2009 selama bulan Februari sampai April. Pada bulan Maret 2009, selama tur The Taste of Chaos, gitaris Curtis Ward cabut dari band. Untuk pengganti Ward di ambil teknisi gitar band ini bernama Dean Rowbotham untuk mengisi sisa waktu selama tur The Taste of Chaos.
Pada bulan November 2009 Bring Me The Horizon merilis versi Re-mix dari Suicide Season yang di beri judul Suicide Season: Cut Up!. Para musisi dan Produser yang masuk kedalam penggarapan album ini antara lain: Ben Weinman, Sonny “Skrillex” Moore, L’Amour La Morgue, Utah Saints dan Shawn Crahan dari slipknot. Di nilai secara musiknya, album ini menembus berbagai genre, antara lain elektronika, drum dan bass, hip-hop dan Dubstep.
Album ketiga, sekaligus menjadi album pertama bersama pemain gitar rhythm Jona Weinhofen, berjudul There Is A Hell, Believe Me I’ve Seen It. There Is A Heaven, Let’s Keep It A Secret!. Di rilis pada tanggal 4 Oktober 2010 dan nangkring di nomor 17 pada chart Billboard 200 di Amerika, nomor 13 di chart Inggris, dan nomor 1 di chart album Australia. Walaupun demikian penjualan album ini adalah penjualan album terendah sepanjang sejarah ARIA.
Setelah jadwal tur yang padat, Bring Me The Horizon akhirnya menelesaikan tahap promosi album ketiga mereka pada akhir tahun 2011. Mereka kembali ke Inggris untuk istirahat sejenak dan kembali mengerjakan materi untuk album berikutnya. Seperti dua album terdahulu mereka, mereka menulis materi album keempat mereka secara terisolasi untuk menjaga tetap focus pada materi album baru tersebut. Kali ini mereka memilih tempat sebuah rumah di Lake District. Pada bulan Juli mereka mulai mempromosikan foto-foto mereka di sebuah studio yang sangat dirahasiakan. Dan di ungkapkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan seorang produser bernama Terry Date untuk proses perekaman dan produksi album ini. Pada tanggal 30 Juli mereka mengumumkan bahwa mereka meninggalkan label mereka terdahulu dan teken kontrak dengan RCA, karena album keempat mereka akan dilis pada tahun 2013 ini. Pada akhir bulan Oktober di umumkan bahwa album keempat mereka ini akan di beri judul Sempiternal dan album ini hamper selesai dan akan di rilis awal 2013
Matt Kean »» Bass (2004-)
Lee Malia »» Lead Guitar (2004-)
Matt Nicholls »» Drums, Percussions (2004-)
Oliver Sykes »» Lead Vocals (2004-), Keyboards (2004-2012)
Jordan Fish »» Keyboards, Programming, Backing Vocals (2012-)
Curtis Ward  »» Rhythm Guitars (2004-2009)
Jona Weinhofen »» Rhythm Guitars, Vocals (2009-2013)
Dean Rowbotham »» Rhythm Guitars (2009)
Dan Searle »» Drums, Percussions (2011)
Robin Urbino »» Rhythm Guitars (2013-)
Diskografi:
Count Your Blessing (2006)
Suicide Season (2008)
There Is A Hell, Believe Me I’ve Seen It. There Is A Heaven, Let’s Keep It A Secret! (2010)
Sempiternal (2013)

SERINGAI



Biografi Seringai
Pada awal tahun 2002, ketika band Puppen sudah bubar, Arian13 (Puppen, Aparatmati - penulis fanzine Tigabelas, makanya namanya jadi Arian13) dan seorang kawannya yang berprofesi sebagai drummer, Khemod (Aparatmati) dan bapak Ricky Siahaan (Stepforward) membentuk sebuah band bernama Seringai.

Arian13 dan Ricky sudah bersahabat cukup lama, dan semakin akrab ketika Stepforward mengundang Arian13 yang bandnya saat itu, Puppen dan Aparatmati, masih aktif untuk mengisi vokal pada salah satu lagu Stepforward. Dari sana Arian13 dan Ricky sering bertukar pikiran terutama dalam hal musik dan akhirnya sepakat untuk mencoba nge-jam bareng. Tidak ada tanggal lahir yang pasti, namun yang jelas Seringai mulai sejak tahun 2001 akhir. Arian13 mengajak rekan dalam Aparatmati, Kemod, untuk bermain drum. Pada awalnya musik yang hendak dibawakan belum jelas, tetapi yang pasti ingin sedikit berbeda dengan yang biasa mereka mainkan. Rekan nongkrong di Kemang Skatepark, Toan dari band hardcore Fall, diajak untuk bermain bass. Akhirnya dengan influence seperti Black Sabbath, Motorhead, MC5, Slayer, Seringai terbentuk. Segera saja mereka memproduksi beberapa lagu. Ada beberapa rekan yang melabelkan Seringai sebagai band ‘stoner rock’, tapi Seringai sendiri menolak untuk dilabelkan sebagai ‘stoner rock’ karena menurut mereka musik Seringai sendiri terlalu agresif untuk kategori ‘stoner rock’. Ada pula yang melabelkan Seringai sebagai ‘alkohol rock’ dan ‘drug metal’, but what the hell. Seringai memainkan musik rock oktan tinggi, dan bisa menjadi sedikit crossover antara rock dan metal! Heavy shit.

Awalnya berhasrat untuk memainkan musik seperti Motorhead, Black Sabbath, Slayer, MC5, dan mereka mulai jamming bersama setelah Toan (bassis) masuk.Mulai saat itu mereka mulai main di beberapa (cukup banyak malahan) gigs di Jakarta dan Bandung khususnya.
November 2003, Seringai akhirnya masuk ke studio Doors di Jakarta untuk merekam beberapa lagu sebagai demo. Karena semua personil sudah bekerja, maka kesibukan ini menghasilkan proses rekaman yang memakan waktu lama. 2 lagu pertama yang sudah selesai direkam dan balancing, “Puritan” dan “Membakar Jakarta” sudah masuk dalam radio, dan untuk beberapa radio “Membakar Jakarta” menjadi top request.

Tahun 2004, dan Seringai sedang bersiap untuk merilis debut mini album mereka yang berisi 5 lagu heavy as fuck. They are ready to rock. Ada beberapa lagu yang menjadi favorit ketika mereka bermain, seperti 'Alkohol' dan 'Membakar Jakarta'.Akhirnya Seringai semakin terkenal, tiap gigs pasti penuh, sing-along sudah pasti, beer muncrat, stagedive juga. Tidak lama, Toan keluar dan digantikan oleh Sammy Bramantyo. Mereka kemudian merekam 9 buah lagu, termasuk meng-cover lagunya Black Flag yang 'Jealous Again'. Album tersebut diberi nama "High Octane Rock" pada tahun 2004 dalam format kaset tape melalui label mereka sendiri, Parau.

Tanpa promosi besar-besaran dan RBT, mereka berhasil menjual 15.000 kopi kaset. Lagu mereka juga sempat mengisi Soundtrack Film kayak film Catatan Akhir Sekolah dan 12:00 AM. Dengan sukses tersebut, penggemar SERINGAI semakin banyak, mereka menamai diri mereka sendiri, yaitu SERIGALA (SERIGALA SERINGAI). Penggemar mereka beragam, gak cuma remaja tanggung, tapi bervariasi dari 15 tahun ampe pecinta Old School Rock umuran 40 tahun.

Kemudian album mereka akhirnya rilis dalam format CD, hanya dalam 2 bulan berhasil terjual 2000 kopi. Mereka tak pernah berhenti memanjakan para fans mereka, meskipun hanya tampil dalam gigs kecil bahkan di daerah terpencil.
Akhirnya pada tahun 2007, mereka merilis album kedua mereka, "Serigala Militia" yang menuai banyak pujian, baik dari kalangan Underground maupun Mainstream. Dalam album ini mereka menunjukkan kedewasaan mereka tanpa mengubah musik yang sudah menjadi 'trademark' mereka sendiri.

Demi mengabadikan sejarah dan perjalanan karir musik mereka, Seringai mengeluarkan sebuah DVD dokumenter berjudul GENERASI MENOLAK TUA. DVD yang disutradarai oleh Bramantyo Hernomo ini seakan menjadi benda wajib yang harus dimiliki oleh pada Serigala Militia.

Soal kontroversi, SERINGAI pernah berurusan dengan aparat (11 September 2008). Hal tersebut terkait dengan T-Shirt yang terinspirasi dari lagu mereka 'Lencana'.T-Shirt tersebut bertuliskan 'Melindungi dan Melayani.. Siapa?'.

Pertengahan 2012 Seringai yang menyebut jati dirinya sebagai band High Octane Rock asal Jakarta, kembali hadir mencengkeram mangsanya. Kali ini mengandalkan ketajaman album terbaru merka bertajuk "Taring". Setelah beberapa minggu sebelumnya single "Tragedi" diperdengarkan dengan versi unduh gratisnya, bulan Juli 2012 ini album penuh tersebut pun hadir di tengah pendengar skena musik rock beroktan tinggi.

Sangat mengejutkan ketika single "Tragedi" telah diunduh 23 ribu kali hanya dalam waktu dua jam! Promosi yang apik melalui jejaring informasi Twitter dan fanbase Facebook berhasil membuktikan bahwa cara tersebut sangatlah ampuh untuk menjaring massa. Album Taring sendiri dikeluarkan dalam dua versi yaitu versi Deluxe dan versi reguler. Versi Deluxe berisi paket CD, poster, dan stiker artwork album "Taring" yang hanya diproduksi terbatas, 999 buah.

Personil Seringai :
Arian13 - Vocal
Ricky Siahaan - Guitar
Khemod - Drum
Sammy Bramantyo - Bass

ROSEMARY SKATEPUNK

SEJARAH BAND ROSEMARY SKATEPUNK

Berawal dari sebuah pertemanan dalam sebuah komunitas skateboards di Bandung pd thn 1997. Saat itu Formasi awal Rosemary adalah : Soffi Gahara - Vocal, Arie Ardiansyah - Guitars , Indra Gatot - Bass , Imam - Drum.

Seiring berjalannya waktu , akhirnya Rosemary bisa berpartisipasi dalam berbagai event yang pernah diadakan pada masa itu.

Well we are the band with a long-long stupid story u will get fucking bored to read that shit..so here we are were coming to kicking your big ass from our shit music enjoy and keep smiling when you all heard about rosemary c_yaa..

ROSEMARY pada bulan September / Oktober 2008 Telah merilis album Repackage dari album sebelumnya yang bertajuk "self title" yang berisi 8 lagu dari album sebelumnya + 3 lagu baru, salah satu hits single-nya adalah “Punk Rock Show" yang sepertinya menjadi sebuah lagu kebangsaan setiap kali kita manggung.

Selasa, 12 November 2013

THIRTEEN



 

Thirteen didirikan pada akhir tahun 2006. Raynard, (mantan Pembunuhan Robot) dan Bobond (LoveHateLove) bertemu dan berbagi gagasan untuk membentuk kelompok baru dengan misi untuk menyajikan musik yang unik dan inovatif yang bertabrakan dan melengkapi dengan berbagai kelompok logam.

Saat itu Bobond yang mulai mengundang teman-temannya untuk bergabung percobaan untuk membentuk kelompok baru. Mereka teman-teman Echa (The Soul Shoes), Adit (The Soul Shoes), Dicky (ex-Menyedihkan) dan Rudy (Amakusa).

Pada awal pembentukan ini baru bernama Devil May Cry namun nama ini ditolak dua kali oleh Tom Myspace sebagai nama Devil May Cry telah digunakan oleh kelompok lain. Oleh karena itu seluruh anggota setuju untuk mengubah nama kelompok untuk Tiga belas.

Pada tahap awal Thirteen tidak berjalan lancar sebagai Raynard masih terlibat dengan kelompok tua, The Murder Robots. Ketika Raynard memutuskan untuk meninggalkan Pembunuhan Robots, Tiga belas mulai roll dan mulai untuk membuktikan bahwa mereka sangat serius dalam musik mereka dan mulai menciptakan sesuatu yang "berbeda" untuk kesenangan mereka sendiri.

Thirteen menyajikan musik konvensional, terutama dengan percobaan logam dicampur dengan beat yang unik, suara synthesizer, efek gitar, disertai dengan geraman / menjerit dan suara yang lembut. Pada saat ini kebanyakan Tiga belas memainkan kompilasi sendiri dan The Devil Wears Prada bertindak sebagai lagu penutup.

Thirteen telah melakukan dengan baik di beberapa gigs dan acara di Jakarta. Tanggapan dari penonton yang menggem2birakan. Thirteeen berharap untuk dapat terus menciptakan musik yang bagus dengan lirik yang lebih baik, meningkatkan keterampilan teknis, kinerja tahap perbaikan dan mudah-mudahan ini akan dicapai dengan pembentukan personil yang ada.

Pada saat ini memiliki delapan lagu Thirteen dalam portofolio. Musik dan lirik yang sepenuhnya dibuat dan disusun sendiri. Banyak teman-teman, penggemar dan penonton sering bertanya: "Apa gaya kelompok Anda" Terus terang, Thirteeen tidak tahu jawaban yang benar karena dalam setiap lagu Tiga Belas Anda akan menemukan banyak unsur musik seperti Metal, Emo, screamo, Diskotik?, Punk, Jazz, Funk, dll Tiga belas akan mencoba untuk tidak mengikuti aliran musik tertentu karena Thirteen senang berimprovisasi dan berharap bahwa musik akan menghibur penonton yang lebih luas. Oleh karena itu, kita berpikir Genre kita mungkin merupakan jenis campuran Eksperimental / Progressive / Electro atau Anda dapat menyebutnya Whatevercore.

Ini adalah cerita pendek dan biodata dari Thirteeen dan personilnya.
Kami selalu berharap bahwa apa pun yang kita lakukan di masa depan akan membawa manfaat bagi kita dan juga kegembiraan untuk semua yang mencintai musik kami.

Minggu, 10 November 2013

BILLFOLD

RAINBOW

  1. Billfold "Energik Punk"

Satu lagi band berkualitas yang muncul di Indonesia belakangan ini dan tidak jauh-jauh dari musik yang sedang populer sekarang. Yap, mereka adalah Billfold yang berasal dari Bandung. Mengusung musik Pop Punk/Hardcore, mereka sukses dengan kuatnya karatker sang vokalis mereka Gania Alianda yang dikenal saat berduet dengan trio skatepunk Bandung Rosemary pada lagu 'Supergirl'



Billfold sendiri beranggotakan 4 pemuda yaitu, Gania Alianda (vokal), Ferrin (bass), Angga (guitar), dan Pam Alayubi (drum). Band ini berada dibawah naungan Peter Says Denim (PSD) Records, dan album perdana  mereka juga sudah dirilis secara resmi oleh PSD di website resminya.

Masih dengan setelan Drop D-nya, Billfold cendrung banyak menggunakan power chord pada setiap lagunya, sehingga musik mereka terdengar cukup easy listening dan cukup kental sekali dengan nuansa pop punk-nya ditambah dengan shoutout dan breakdown yang semakin memojokkan mereka ada tengah-tengah area pop punk dengan hardcore. Tema lirik mereka juga tidak jauh-jauh dari Moralitas anak bangsa dan penyemangat agar menjadi lebih baik seperti yang kita dapatkan dari musik-musik pop punk maupun hardcore lainnya.

Kamis, 07 November 2013

BILLFOLD




Bandung's suburb Hardcore-Influenced decided to make a new noise called Billfold, Billfold was born when Pam Al Ayubi asked Eriansyah former of SPFK and Ferin Former Of Strike First meets Angga Former Of Asia Minor, They're all known as Flower City Hardcore Scene then they pumped with a dynamic front-woman Gania Alianda to completed this new noise. 
Pop-punk Hardcore this is exactly what they wants, 2010 they decided to merge, form one group and move forward. Billfold's musical influence came from several bands like Dagger Mouth, Set Your Goal and H2O. In late of 2010 the group will released their first indie EP, Billfold knew they'd have to start at the grassroots level and began to work themselves to the top. Be prepared and don't miss their upcoming show tasted with their brand new genuinely terror.
Member :
Gania Alianda (Vo)
Angga Kusuma (Gu)
Ferrin (Ba)
Pam Al Ayubi (Dr)
Management :
Brez
+6281313131969

BILLFOLD


Lirik Lagu Rosemary ft Gania - Super Girl

Sometimes I feel I`m getting old
My brain is full of shit
And I dont wanna know
The days are back for me to walk
I have nobody, and I can givin all

Givin all all the time
Givin all all the question
Givin all all the time to be heard

In my life the complicated thing
Ruined all the day
In my life nothing seems to be so bad

REFF
In my heart, in my soul
In my mind, in my day
I wanna be a supergirl
I wanna be like that
In my heart, in my soul
In my mind, in my day
I wanna be a supergirl
I wanna be like that

I wish that true... Wish that is true
I wish that true... Wish that is true... Yaaa....
I wish that true... Wish that is true
I wish that true... Wish that is true
I wish that true...